Kamis, 18 Maret 2010

Excel Hitung Jumlah Titik Lampu

Salah satu aspek yang sangat penting dalam perencanaan sebuah bangunan adalah perencanaan lighting (atau tata cahaya) baik eksterior maupun interior. Perencanaan tata cahaya interior yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi ruang akan menciptakan kenyamanan di dalam ruang, sedangkan untuk tata cahaya eksterior akan dapat menciptakan suasana yang lebih hidup pada bangunan.
Dalam perencanaan tata cahaya terutama cahaya buatan (dari lampu) sangat ditentukan oleh fungsi dan peruntukan dari ruangan (menentukan kuat terang lampu) dan kesan atau suasana yang ingin diciptakan dalam ruangan (menentukan jenis dan warna lampu). Selain itu juga menentukan jumlah titik lampu yang dibutuhkan serta jenis lampu yang paling tepat digunakan.
Dalam penentuan titik lampu bisa menggunakan rumus

N = (E x A)/(F x Uf x LLf x n)

N = jumlah titik lampu
E = standard lux ruangan
A = luas ruangan
F = lumen
Uf = utilisation factor
LLf = lose light factor
n = jumlah lampu pada 1 titik lampu

atau bisa klik disini

Berikut adalah tabel kebutuhan tingkat pencahayaan minimal dalam ruagan

Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja

JENIS KEGIATAN

TINGKAT PENCAHAYAAN MINIMAL (LUX)

KETERANGAN

Pekerjaan kasar dan tidak terus – menerus

100

Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan terus – menerus

200

Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar

Pekerjaan rutin

300

Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun

Pekerjaan agak halus

500

Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin

Pekerjaan halus

1000

Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan mesin halus & perakitan halus

Pekerjaan amat halus

1500

Tidak menimbulkan bayangan

Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan terinci

3000

Tidak menimbulkan bayangan

Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Sumber: KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02

Untuk tabel F (Lumen), UF dan LLF bisa klik disini

Read More......

Selasa, 19 Januari 2010

Home Sweet Home v. 001a

/s1600-h/013.jpg">
/s1600-h/010.jpg">




































Read More......

Studi Pencahayaan Alami v 001



home sweet home v. 001

Read More......

Senin, 18 Januari 2010

Jadwal World Cup 2010.xls

Jadwal World Cup 2010.xls

FIFA World Cup 2010 adalah gelaran paling akbar sepak bola dunia yang ke-19. Piala Dunia 2010 akan digelar mulai tanggal 11 Juni sampai 11 Juli di Afrika Selatan.

2010 World Cup South Africa Calendar in Excel

Di blog ini saya memposting jadwal resmi yang dirilis FIFA untuk Piala Dunia 2010, dalam format Excel. Jadwal dalam format Excel ini akan secara otomatis menghitung dan menyesuaikan posisi tiap tim sepak bola tiap negara berdasarkan skor, peraturan FIFA dan berdasar jadwal mainnya, sehingga para penggemar bola dapat selalu mengetahui update dari turnamen akbar ini .

Untuk mendoanload klik link di bawah ini

Jadwal Piala Dunia 2010 dalam Excel

2010 World Cup South Africa Calendar Settings 2010 World Cup South Africa Map in Excel


Read More......

HOME SWEET HOME V.002

HOME SWEET HOME V.002




























home sweet home v. 002
konsep : arsitektur minimalis
arsitek : soendoro, st
luas lahan : 192 m2
luas bangunan : 108 m2

Read More......

Jumat, 15 Januari 2010

HOME SWEET HOME V. 001


























home sweet home v. 001
konsep : arsitektur minimalis
arsitek : soendoro, st
luas lahan : 135 m2
luas bangunan : 91 m2

Read More......

Dinding 'garukan' yang manis untuk rumah ber-gaya 'minimalis'

Dinding ini dibuat dari campuran semen yang 'digaruk' alias dibentuk teksturnya dengan menggunakan alat yang mirip dengan sisir. Tukang yang terlatih bisa membuat dinding semacam ini dengan presisi. Dinding semacam ini biasanya sangat bagus untuk rumah bergaya minimalis. Selain harga pembuatannya lebih murah daripada menggunakan batu alam, kesan uniknya juga tak kalah menarik.


Gaya minimalis yang biasa menggunakan batu alam untuk dinding, memang sedang tren, karena batu alam juga terlihat cantik dan sangat 'Indonesia'. Namun kesan batu yang unik tersebut kadang harus dibayar dengan harga batuan yang cukup tinggi. Sebagai alternatif, dinding 'garukan' semacam ini juga disukai.


Arsitek: P Sony (Araya)

Kesan presisi dari dinding semacam ini hadir karena keteraturan garis-garis teksturnya yang sangat sesuai dengan presisi bangunan-bangunan yang sedang tren saat ini. Bila Anda tertarik, bisa menggunakan semen mortar campuran khusus untuk dinding yang tidak usah diaci, sehingga tampilan terlihat lebih bagus. Cara lain juga menggunakan cetakan-cetakan yang dibuat sebelumnya (biasanya di pembuat benda-benda dari beton precast yang juga memproduksi pot beton, ornamen rumah dari beton, dan sebagainya). Cara yang terakhir ini tergolong kurang disukai karena bila cetakan tidak presisi, hasilnya kurang menarik.

Read More......

3d Kantor

3d Kantor

pra-desain kantor kecamatan












Konsep : arsitektur eklektik
Arsitek : soendoro, st
Gubahan masa :
1. Pendopo
2. Rumah Dinas
3. Kantor Kecamatan 2 Lt

Read More......

Warna dan tekstur pada material bangunan

The Flickrs[artikel umum] astudioarchitect.com Warna dan tekstur adalah dua hal yang penting dalam material bangunan. Keberadaan warna dan tekstur selalu menjadi hal pertama yang kita lihat saat melihat permukaan benda dan bangunan. Apakah itu permukaan dinding, lantai, kayu, batuan, dan sebagainya. Bahan-bahan tertentu di alam dan buatan manusia memiliki warna tertentu yang berbeda-beda. Beberapa jenis bahan telah dianggap memiliki warna tertentu yang sulit untuk digantikan asosiasinya, misalnya warna cokiat muda sampai tua untuk kayu. Warna biru untuk langit dan lautan, warna hijau untuk daun, warna mengkilap untuk kesan metalik. Dalam hal ini, pemakaian bahan tertentu untuk desain menentukan warna yang berperan dalam desain tersebut.

Karena itu bila warna dipakai pada suatu permukaan benda, maka warna tersebut dapat mempengaruhi kesan kita terhadap benda tersebut, meskipun benda tersebut bukanlah benda asli yang memiliki kesan benda yang dimaksud. Sebagai contoh, sebuah panel pintu berbahan plastik, diberi warna coklat untuk memberi kesan visual pada kita bahwa pintu tersebut seakan terbuat dan kayu, terlebih bila ditambahkan kesan urat-urat kayu, maka kesan kayunya bahkan semakin kuat.

The Flickrs
Apa yang terlihat oleh mata kita sebagai kesan permukaan kayu, merupakan paduan tekstur dan warna kayu, yang bisa terlihat dan diraba

Tekstur adalah pola struktur tiga dimensi permukaan. Permukaan benda biasanya memiliki tekstur tertentu, demikian halnya dengan bahan bangunan. Biasanya bahan-bahan bangunan yang alami memiliki tekstur kasar yang menunjukkan karakter alaminya. Sedangkan bahan bangunan buatan memiliki tekstur yang lebih halus. Meskipun bisa saja dibuat dengan tekstur kasar. Contoh nyata perbedaan tekstur adalah saat rneraba permukaan kayu yang kasar, atau saat meraba permukaan gelas yang licin. Tekstur yang dikenal manusia biasanya memiliki sifat khusus dari tekstur yang telah dikenali, misalnya dengan mudah manusia dapat membedakan tekstur kayu atau gelas dengan hanya melihat atau merabanya. Hal ini merupakan pengenalan (recognition) dari persepsi visual atau rabaan yang ditunjang oleh pengalaman-pengalaman terdahulu terhadap suatu obyek tekstur. Tekstur dapat mempengaruhi berbagai kesan warna dan bahan

Alcazar floor
Tekstur paving dari beton cor

Bike Wheel
Tekstur kerikil, merupakan tekstur yang didapat dari permukaan kumpulan kerikil setelah berpadu dalam hamparan permukaan tanah

Tekstur juga didapatkan dari pola penataan atau perletakan bahan. Sebagai contoh: hamparan pasir atau kerikil merupakan tekstur. Bilah-bilah kayu yang disusun-susun juga menimbulkari tekstur. Hal ini disebabkan karena tekstur dibentuk o!eh pola-pola tata letak benda-benda, yang karena berulang (biasanya dalam skala kecil yang bisa dilihat polanya oleh manusia) menimbulkan tekstur. Pola-pola ini bisa jadi merupakan pola tekstur yang teratur, misalnya seperti tekstur ubin kotak-kotak kecil, sedangkan pola lain merupakan pola tak teratur, misalnya seperti tekstur hamparan kerikil atau permukaan kayu yang kasar.

Owners' house, Aizen Kobo dye workshop, Kyoto
Tekstur dalam desain interior sebuah rumah di Jepang, terlihat sangat terasa tekstur aslinya. Justru memberikan kesan material yang asli dan mengesankan.

(sebagian teks diambil dari buku saya berjudul "Warna untuk desain interior")

Read More......

Konsep arsitektur dan interior 'East Meets West' (artikel koran Sindo)

[artikel umum] astudioarchitect.com Barangkali Anda sudah pernah mendengar konsep "East meet West" yang merupakan penggabungan arsitektur gaya 'Timur' dan 'Barat'. Penggabungan ini merupakan cara yang baik untuk memberikan nuansa berbeda dalam rumah tinggal, bangunan maupun desain interior. Arsitektur dan interior design 'east meet west' itu membutuhkan naluri atau sense of design yang tinggi agar terlihat selaras. Berikut ini artikel dalam koran Seputar Indonesia (Sindo) hasil wawancara saya dengan mbak Raya dari Koran Sindo.



Dalam Koran Sindo: Ekspresikan Rumah Bergaya East Meet West
KONSEP arsitektur rumah bergaya barat dan timur masih menjadi favorit. Sebab, keduanya menggabungkan dua budaya yang membuat tampilan rumah menjadi unik dan asri.

Selain itu, dengan penerapan gaya tersebut rumah juga terlihat lebih elegan. Menurut Probo Hindarto, arsitektur Barat dan Timur merupakan suatu konsep yang berlaku untuk rumah dengan menggabungkan keduanya dalam satu gaya, dekorasi, atau arsitektur rumah tinggal maupun interiornya.


Pernik-pernik gaya etnik untuk mencerminkan sisi 'East'

Hal tersebut banyak dipicu oleh keinginan mendapatkan sentuhan baru dalam desain, seperti perpaduan arsitektur modern dengan dekorasi bergaya etnik, atau arsitektur tradisional dari ”Timur” yang digabungkan dengan dekorasi bergaya modern.

Namun, Probo menjelaskan saat ini penerapan konsep tersebut di Indonesia sudah sangat sesuai, bahkan bisa menjadi ide desain yang menarik.

“Saat ini gaya rumah perpaduan Barat dan Timur juga sudah menjadi tren, bahkan sudah diaplikasikan dalam arsitektur rumah modern, yang diisi dengan banyak furnitur, pernik, dan aksesori rumah bergaya etnik,” tambah Probo.

Selanjutnya, dia juga mengatakan konsep east meet west (penggabungan Timur dan Barat) ini banyak diterapkan justru oleh orang Barat. Sebab, mereka jenuh terhadap arsitektur gaya barat yang cenderung ke arah arsitektur modern.


NYC - Metropolitan Museum of Art - Water Stone
Sebagai contoh: Desain wadah air dengan gaya desain 'Zen' Jepang bila digabungkan dengan gaya modern akan tampil sebagai perpaduan antara Timur dan Barat.

Sementara arsitektur klasik sudah banyak mengalami stagnasi dan tidak lagi dikembangkan. Probo menuturkan, konsep east meet west merupakan konsep arsitektur modern untuk framing atau konsep bangunannya, sedangkan untuk eastnya lebih pada interior atau pernak-perniknya.

Artinya, menambahkan unsur dekoratif bergaya etnik “Timur”, seperti dekorasi gaya China, atau Jawa. Ciri rumah berkonsep ini biasanya berwarna cenderung ke arah warna netral dan warna-warna material alami untuk bergaya modern.

Sedangkan warna dari “Timur”-nya, biasanya muncul sebagai warna yang berasal dari unsur tradisional, seperti merah untuk aksesori dari budaya Tionghoa, atau warna hijau, kuning, dan merah untuk budaya Jawa dan Madura, atau yang lain.

Untuk desain Interior sering kali merupakan perpaduan antara furnitur modern dan furnitur etnik, ditambahkan dengan unsur dekoratif yang kurang lebih sama. Konsep arsitektur gaya Barat dan Timur ini sebenarnya sudah ada sejak dari puluhan tahun lalu.

Konon, karena ingin mematahkan kesan kaku pada gaya rumah Eropa sehingga banyak pemilik rumah memadukan ornamen Barat dengan ornamen-ornamen bergaya Timur. Alhasil, jadilah konsep arsitektur Barat dan Timur.

Maklum saja, rumah-rumah jaman dulu banyak dipengaruhi gaya-gaya Eropa yang kaku, sehingga untuk mematahkan kesan tersebut biasanya masyarakat mencampurkan dengan material kayu seperti penggunaan pintu gebyok atau profil-profil berbahan kayu.(Koran SI/Koran SI/nsa)

Read More......

Arsitektur Tropis Cenderung Ramah Lingkungan

TREN desain rumah selalu didasari pergerakan pasar karena tren memang sering kali diusung untuk menjawab kebutuhan pasar. Seperti fashion,tren desain arsitektur selalu berganti-ganti dan tidak tetap, meskipun sebenarnya tidak selalu dibutuhkan. Itu karena memang merupakan faktor tambahan dalam desain arsitektur yang sesungguhnya. Banyak orang menyukai tren arsitektur karena dipandang bisa meningkatkan citra bangunan, terutama rumah tinggal. Beruntung bahwa tren yang sedang berjalan saat ini menuju pada pergerakan positif pada upaya pelestarian, pemanfaatan secara efektif dan pemeliharaan lingkungan.

Hal ini didasari keadaan dan kondisi bumi yang makin terpengaruh pemanasan global yang banyak memicu kesadaran arsitek untuk menciptakan desain arsitektur yang ramah lingkungan. Arsitek dari astudioarchitect Probo Hindarto menjelaskan, kesadaran akan lingkungan dalam rumah yang baik sudah makin dimiliki masyarakat.Konsep arsitektur tropis yang ramah lingkungan dan sesuai untuk orang Indonesia mulai diminati kembali dengan sentuhan lebih modern.

Dalam hal ini, tetap stylish dengan gaya modern, tapi juga hijau. Arsitektur yang tren sesaat seperti Spanyol, Mediterania atau minimalis dipandang bukan lagi tren arsitektur rumah yang esensial karena hanya merupakan tren tampilan rumah saja,tapi belum menyentuh konsep ruang yang merupakan esensi arsitektur terpenting. Desain arsitektur tropis menjadi tren karena didasari kesadaran dalam dunia desain,terutama oleh para arsitek,ilmuwan dan pencinta lingkungan hidup untuk menggunakan desain yang ramah lingkungan, hijau, dan berkelanjutan.

Konsep ini lebih didasari oleh kesadaran, karena itu dengan adanya kesadaran untuk arsitektur yang lebih hijau dan berwawasan lingkungan.” Hal ini berarti kesadaran masyarakat dan para praktisi arsitek pada umumnya sudah meningkat daripada sekedar membuat desain bangunan yang tidak berwawasan lingkungan,” jelas dia saat dihubungi Seputar Indonesia. Ciri khas desain arsitektur tropis ini adalah memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik.Sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan akibat desain arsitektur.

Beberapa contoh aplikasi desain yang ‘hijau’.Misalkan saja sinar atau cahaya matahari untuk mengurangi atau menghilangkan pemakaian listrik untuk penerangan buatan. Berbagai trik desain seperti atap yang tinggi,ventilasi yang baik, unsur tanaman dan perkerasan di sekitar rumah menjadi pendukung untuk konsep ini. Selain itu, penghawaan alami yang didukung oleh desain yang tidak memerlukan AC atau penghawaan buatan,karena sudah terasa dingin dan sejuk,didukung oleh pelestarian tanah dengan menanam banyak pohon untuk penghijauan.

”Lahan yang makin sempit dan mahal harus didesain dengan seksama sehingga tetap memiliki taman yang menyegarkan area rumah,menjadi area peresapan air sehingga mengurangi banjir,” terangnya. Pembangunan yang cenderung vertikal, sehingga makin banyak lahan tersisa untuk penghijauan dan peresapan air tanah.Meskipun tidak memiliki taman di atas tanah, bisa juga menggunakan taman di atas atap dak beton,hal ini juga mulai menjadi tren, sehingga tetap ada area untuk bersantai bagi keluarga menikmati alam.

Sementara pada unsur tampilan, desain rumah pada 2010 cenderung akan mengadopsi gaya arsitektur modern dan tropis yang banyak menggunakan unsur material ekspos seperti batuan ekspos dan lapisan kayu. Ini membuat tampilannya menjadi makin segar. Sayangnya belum banyak pengembang yang membangun rumah dengan desain seperti itu. Ini karena orientasi pengembang saat ini barangkali masih 90% berorientasi pada keuntungan ekonomis dari penjualan rumah-rumah atau apartemen. Karena itu tren yang ditawarkan perumahan pengembang pada umumnya masih kalah maju selangkah daripada karya arsitek yang sudah memiliki kesadaran itu.

Hal ini karena arsitek ‘perumahan’ berbeda dengan arsitek independen, dimana arsitek yang independen lebih bisa mengimplementasikan berbagai konsep arsitektur tropis dan hijau tanpa terpengaruh oleh faktor keuntungan. Apabila ada pengembang yang berani menawarkan konsep arsitektur ‘hijau’ yang tidak terpengaruh unsur ekonomis bangunan,maka pengembang ini sudah mengikuti tren dunia yang berkembang saat ini.Arsitek dari PT Buanareksa Binaperkasa,Andry Hermawan menjelaskan, tren desain rumah pada 2010 lebih kepada sustainable environment dan ecological issue.

Efisiensi biaya dan energi menjadi suatu keniscayaan. Di Indonesia sendiri masih akan menganut minimalis dan tropical design,namun tidak tertutup kemungkinan berkembangnya arsitektur organik. ”Arsitektur vernakular bergaya Sunda dan Bali modern pun semakin dilirik,”ucapnya. (hermansah)

Read More......

3d Gapura

pra_desain panggung alun2 kab wonogiri











Gapura
peruntukan sebagai main entrance kawasan kabupaten dan area untuk pementasan seni modern maupun tradisional seperti wayang.
Konsep : akulturasi bentuk joglo dengan bentuk gapura candi bentar
Arsitek : soendoro, st
Gubahan Masa :
1. Rumah Sound, terletak di sebelah kanan panggung & gapura
2. Rumah protokoler, terletak di sebelah kiri panggung & gapura
3. Gapura, terletak ditengah0tengah sebagi main entrance dan background untuk panggung
4. Panggung, 2 level panggung untuk level atas untuk geber dan dalang sedang untuk level bawah untuk waranggono dan gamelan

Read More......

ARSITEKTUR
Sumber pustaka: Oxford Advanced Learner's Dictionary,De Architectura ,Vitruvius ; Concept Source Book by Robert T.White
dll
dikumpulkan dari berbagai sumber oleh Archipeddy.Team


Terminologi
Arsitektur menurut kamus Oxford : art and science of building; design or style of building(s). adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pengertian ini bisa lebih luas lagi, arsitektur melingkupi semua proses analisa dan perencanaan semua kebutuhan fisik bangunan,namun dalam bahasan situs ini,penulis membatasi pada pengorganisasian perancangan bangunan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu rancang interior / eksterior, rancang asesoris dan pernik-pernik produk pelengkap. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Kriteria dan Batasan
Pameo mengatakan: Architecture is silent language. Arsitektur merupakan bahasa yang tidak terucapkan ,namun dapat dimengerti para pemakainya

Buku De Architectura merupakan karya tulis rujukan paling tua yang ditulis Vitruvius, dalam buku itu diungkapkan bahwa bangunan yang baik haruslah memiliki aspek:

  • Keindahan / Estetika (Venusitas)
  • Kekuatan (Firmitas)
  • Kegunaan / Fungsi (Utilitas);

Arsitektur adalah penyeimbang dan pengatur antara ketiga unsur tersebut, dimana semua aspek memiliki porsi yang sama sehingga tidak boleh ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.
Arsitektur adalah bidang multi-disiplin ilmu, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, ekonomi,sosial,politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Diperlukan kemampuan untuk menyerap berbagai disiplin ilmu ini dan mengaplikasikannya dalam suatu sistematika yang integral.
Vitruvius menyatakan, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menekankan perlunya seorang arsitek memahami sosial,kedokteran,hukum,ekonomi,filsafat, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, strukturalisme, post-strukturalisme, dan fenomenologi adalah beberapa pengaruh filsafat terhadap arsitektur.
Teori dan Praktek
Teori sangatlah penting untuk menjadi landasan acuan, walaupun juga tidak boleh mendominasi secara ekstrim. Kenyataanya, banyak arsitek mengabaikan teori dalam perencanaan dan perancangan. Vitruvius juga berkomentar:
"Praktek dan teori adalah akar arsitektur. Praktek pelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya yang didapatkan dalam proses perenungan, dalam proses mendayagunakan bahan bangunan dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang tidak memiliki landasan teori kuat tidak akan dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih. Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktek hanya berpegang kepada "imajinasi" dan bukannya substansi. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktek, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan".
Sejarah
Arsitektur terbentuk karena adanya kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan kebutuhan ini menuntut perlakuan/cara menyikapi obyek(bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang demikian sampai sekarang masih diterapkan di banyak tempat di dunia.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Masyarakat lebih banyak terkonsentrasi di daerah pedesaan dan didominasi pola hidup pertanian.Kemudian timbullah surplus produksi, sehingga masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat urban.
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan bangunan dan tipologinya pun meningkat. Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang. Tipologi bangunan baru seperti sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan. Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di dalam masyarakat. Gaya-gaya arsitektur berkembang, dan karya tulis mengenai arsitektur mulai bermunculan. Karya-karya tulis tersebut menjadi kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam pembangunan arsitektur religius. Contoh kanon ini antara lain adalah karya-karya tulis oleh Vitruvius, atau Vaastu Shastra dari India purba. Di periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa, bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek perorangan, melainkan oleh para seniman/ ahli keterampilan bangunan yang dihimpun dalam satu asosiasi untuk mengorganisasi proyek.
Pada masa Renaissance (pencerahan), humaniora dan penekanan terhadap individual menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek-arsitek individual - Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo da Vinci - dan kultus individu pun dimulai. Namun pada saat itu, tidak ada pembagian tugas yang jelas antara seniman, arsitek, maupun insinyur atau bidang-bidang kerja lain yang berhubungan. Pada tahap ini, seorang seniman pun dapat merancang jembatan karena penghitungan struktur di dalamnya masih bersifat umum.
Perkembangan jaman yang diikuti revolusi berbagai bidang ilmu (misalnya engineering), dan penemuan bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, menuntut para arsitek untuk mengadaptasi fokus dari aspek teknis bangunan kepada estetika (keindahan bentuk).
Kemudian dikenal istilah "arsitek aristokratik" yang lebih suka melayani bouwheer (owner/Client) yang kaya dan berkonsentrasi pada unsur visual dalam bentuk yang merujuk pada contoh-contoh historis. Contohnya, Ecole des Beaux Arts di Prancis pada abad 19 mengkader calon-calon arsitek menciptakan sketsa-sketsa dan gambar cantik tanpa mengiraukan konsep yang kontekstual.
Sementara itu, Revolusi Industri menggerakkan perubahan yang sangat drastis yang membuka diri bagi masyarakat luas, sehingga estetika dapat dinikmati oleh masyarakat kelas menengah. Dulunya produk-produk berornamen estetis terbatas dalam lingkup keterampilan yang mewah, menjadi terjangkau melalui produksi massal. Produk-produk sedemikian tidaklah memiliki keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari sebuah proses produksi.
Keadaan tersebut menimbulkan perlawanan dari seniman maupun arsitek pada awal abad ke-20, yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang mengilhami Arsitektur Modern, antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk 1907) yang memproduksi bahan-bahan bangunan buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik merupakan titik lahirnya profesi dalam bidang desain industri. Setelah itu, sekolah Bauhaus (dibentuk di Jerman tahun 1919) menafikan sejarah masa lalu dan cenderung menempatkan arsitektur sebagai perpaduan skill ,seni, dan teknologi.
Ketika Arsitektur Modern mulai dikembangkan, ia merupakan sebuah elit terkemuka berlandaskan filosofis,moral, dan estetis. Konsep perencanaan kurang mengindahkan sejarah dan condong kepada fungsi yang melahirkan bentuk. Peran Arsitek menjadi sangat penting dan dianggap sebagai "kepala/pimpinan". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam lingkup produksi massal yang sederhana dan relatif murah sehingga mudah diperoleh.
Dampaknya, bangunan di berbagai tempat memiliki bentuk yang mirip/cenderung tipikal. Tidak ada ciri khas ataupun keunikan bangunan Arsitektur Modern ini, masyarakat umum mulai jenuh menerima arsitektur modern pada tahun 1960-an, antara lain karena kekurangan makna, kemandulan,keseragaman, serta kesan-kesan psikologisnya. Sebagian arsitek berusaha menghilangkan kesan buruk ini dengan menampilkan Arsitektur Post-Modern yang membentuk arsitektur yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual, meski dengan mengabaikan konsepnya.

Arsitektur Post Modern ini lebih dikenal sebagai arsitektur yang "mengawinkan" dua code/langgam/style. Misalnya, antara yang antik dan modern, antara maskulin (bangunan dengan struktur lebih dominan) dan feminin (kecantikan eksterior dominan ), antara western dengan timur, yang kuno dengan yang baru ,dll.

Sedangkan kalangan lain baik arsitek maupun non-arsitek menjawab dengan menunjukkan apa yang mereka pikir sebagai akar masalahnya. Mereka merasa bahwa arsitektur bukanlah perburuan filosofi atau estetika secara perorangan, melainkan haruslah mempertimbangkan kebutuhan manusia sehari-hari dan mengunakan teknologi untuk mewujudkan lingkungan yang dapat dihuni. Design Methodology Movement yang melibatkan tokoh-tokoh Chris Jones atau Christopher Alexander mulai mencari proses yang lebih terbuka dalam perancangan, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Analisa terperinci dalam berbagai bidang seperti behaviour,habitat, environment, dan humaniora dilakukan untuk menjadi dasar proses perancangan.Mereka berharap bahwa arsitektur merupakan bahasa yang komprehensif untuk menjadi media antara kebutuhan dan pelaksanaan proyek.
Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional dalam pengerjaannya. Namun demikian, arsitek individu masih disukai dan dicari dalam perancangan bangunan yang bermakna simbol budaya. Contohnya, di kota Semarang, karya Thomas Kaarsten ,arsitek peranakan jawa-belanda banyak mendominasi bangunan Belanda di Semarang.
Kesimpulan
Bangunan adalah hasil karya manusia yang paling nyata, dan merupakan kebutuhan utama manusia. Tetapi kenyataannya, banyak sekali bangunan masih dirancang oleh masyarakat sendiri atau mandor-tukang batu di negara-negara berkembang, sedang di negara maju diproduksi secara "massal" sebagai produk tipikal seperti orang memproduksi baju.
Arsitek sering disisihkan dalam pembangunan, hanya karena masalah biaya dan prosedural. Keahlian arsitek hanya dibutuhkan dalam pembangunan bangunan berskala besar, atau bangunan yang memiliki makna ekonomi/ budaya / politis yang penting. Dan inilah yang diterima oleh masyarakat umum sebagai arsitektur,sedangkan bangunan lain, yang dianggap sederhana ataupun berskala kecil mungkin cukup dirancang oleh mandor-mandor yang mendapatkan ilmunya dari proses pengalaman empirikal di lapangan. Peran arsitek, selalu turun-naik mengikuti perkembangan jaman, tidak pernah mendominasi dan tidak pernah terlepas dari masyarakat sebagai pribadi bebas. Selalu akan ada dialog antara masyarakat dengan arsitek antara owner dengan arsitek, dan antara arsitek dengan bidang terkait lainnya.Dan hasilnya adalah sebuah output yang disebut arsitektur, sebagai sebuah produk dan sebuah disiplin ilmu yang solid.

Read More......

Arsitek-arsitek Mungil di Alam




Binatang-binatang di alam sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, citah memiliki sistem rangka dan sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki kulit serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang yang sempurna tanpa cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup diciptakan oleh Allah.

Tapi, memiliki tubuh yang sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui bagaimana meng-gunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan mendarat dengan sayapnya.

Berbagai satwa memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh, hanya perlu waktu setengah jam saja bagi bayi rusa yang baru lahir untuk berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir oleh induk betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari bahwa segera setelah muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua binatang muncul di dunia ini dalam keadaan telah terlatih dengan baik.

Contoh paling menakjubkan dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka bangun sendiri dengan sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan contoh yang ada.

Si Buta Pembuat 'Gedung Pencakar Langit'

Rayap adalah serangga kecil yang menyerupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang raksasa untuk diri mereka sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap pekerja dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter. Arsitektur sarang yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh sangat menakjubkan.

Bagian dalam sarang rayap dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut, terdapat sekitar satu setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan keharmonisan yang luar biasa.

Ketika kita mengamati penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik khusus untuk ratu, sejumlah areal pertanian, gudang-gudang penyimpan dan lorong-lorong pengatur kondisi udara.

Rayap melakukan pekerjaan pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap menghadapi musuh yang mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka dengan menanam jamur.

Kelangsungan hidup populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan suhu dalam sarang dan keseim-bangan kadar air. Pemecahan masalah ini benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap ini. Papan-papan yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di bagian dalam dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada sarang tersebut. Penguapan ini menurun-kan suhu dalam sarang dan juga menjamin kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan fungsinya sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.

Terdapat contoh memukau lainnya tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran Australia Utara, membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini terletak pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut tertentu sehingga pada siang hari, ketika matahari berada di puncak ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari. Dengan demikian, panas yang diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.

Tapi, yang sesungguhnya paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata buta. Jadi, bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa berdasarkan perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu sarang mampu melakukan kerjasama sempurna seperti ini?

Ahli biologi David Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar tentang pertanyaan ini pada salah satu dokumentasinya:

masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan Induk. Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum mengetahuinya.

Rancangan luar biasa yang tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut, adalah ilham yang diberikan Allah kepada makhluk ini.

Apartemen Bertingkat dari Kertas

Makhluk hidup lain yang mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah lebah liar pembuat kertas. Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia menggunakan kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.

Ia membuat kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia menempatkan satu telur pada masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva menetas dari telur-telur tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa minggu, mereka muncul dari dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.

Lebah liar muda ini tidak menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus mereka kerjakan telah diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka, yakni Allah.

Lebah muda tersebut memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni yang lebih besar muncul. Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara penuh pada ilham yang diberikan kepadanya.

Rumah dari Lumpur

Pot kecil, yang mungkin pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar lainnya. Lebah liar ini membuat lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan menggunakan lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya secara terus-menerus. Ini adalah teknik yang sama sebagaimana yang digunakan manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk memberi leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan telur di dalamnya. Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat lubang mulut pada pot dan terbang pergi. Larva-larva yang menetas dari telur tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara mandiri.

Lebah-lebah muda yang lahir, mulai membangun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh induknya, tanpa menjalani pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang telah menciptakan mereka.

Oleh karena itu, yang seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan, estetika dan kemegahan adalah kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup ciptaan-Nya.?

Read More......