Jumat, 15 Januari 2010

Warna dan tekstur pada material bangunan

The Flickrs[artikel umum] astudioarchitect.com Warna dan tekstur adalah dua hal yang penting dalam material bangunan. Keberadaan warna dan tekstur selalu menjadi hal pertama yang kita lihat saat melihat permukaan benda dan bangunan. Apakah itu permukaan dinding, lantai, kayu, batuan, dan sebagainya. Bahan-bahan tertentu di alam dan buatan manusia memiliki warna tertentu yang berbeda-beda. Beberapa jenis bahan telah dianggap memiliki warna tertentu yang sulit untuk digantikan asosiasinya, misalnya warna cokiat muda sampai tua untuk kayu. Warna biru untuk langit dan lautan, warna hijau untuk daun, warna mengkilap untuk kesan metalik. Dalam hal ini, pemakaian bahan tertentu untuk desain menentukan warna yang berperan dalam desain tersebut.

Karena itu bila warna dipakai pada suatu permukaan benda, maka warna tersebut dapat mempengaruhi kesan kita terhadap benda tersebut, meskipun benda tersebut bukanlah benda asli yang memiliki kesan benda yang dimaksud. Sebagai contoh, sebuah panel pintu berbahan plastik, diberi warna coklat untuk memberi kesan visual pada kita bahwa pintu tersebut seakan terbuat dan kayu, terlebih bila ditambahkan kesan urat-urat kayu, maka kesan kayunya bahkan semakin kuat.

The Flickrs
Apa yang terlihat oleh mata kita sebagai kesan permukaan kayu, merupakan paduan tekstur dan warna kayu, yang bisa terlihat dan diraba

Tekstur adalah pola struktur tiga dimensi permukaan. Permukaan benda biasanya memiliki tekstur tertentu, demikian halnya dengan bahan bangunan. Biasanya bahan-bahan bangunan yang alami memiliki tekstur kasar yang menunjukkan karakter alaminya. Sedangkan bahan bangunan buatan memiliki tekstur yang lebih halus. Meskipun bisa saja dibuat dengan tekstur kasar. Contoh nyata perbedaan tekstur adalah saat rneraba permukaan kayu yang kasar, atau saat meraba permukaan gelas yang licin. Tekstur yang dikenal manusia biasanya memiliki sifat khusus dari tekstur yang telah dikenali, misalnya dengan mudah manusia dapat membedakan tekstur kayu atau gelas dengan hanya melihat atau merabanya. Hal ini merupakan pengenalan (recognition) dari persepsi visual atau rabaan yang ditunjang oleh pengalaman-pengalaman terdahulu terhadap suatu obyek tekstur. Tekstur dapat mempengaruhi berbagai kesan warna dan bahan

Alcazar floor
Tekstur paving dari beton cor

Bike Wheel
Tekstur kerikil, merupakan tekstur yang didapat dari permukaan kumpulan kerikil setelah berpadu dalam hamparan permukaan tanah

Tekstur juga didapatkan dari pola penataan atau perletakan bahan. Sebagai contoh: hamparan pasir atau kerikil merupakan tekstur. Bilah-bilah kayu yang disusun-susun juga menimbulkari tekstur. Hal ini disebabkan karena tekstur dibentuk o!eh pola-pola tata letak benda-benda, yang karena berulang (biasanya dalam skala kecil yang bisa dilihat polanya oleh manusia) menimbulkan tekstur. Pola-pola ini bisa jadi merupakan pola tekstur yang teratur, misalnya seperti tekstur ubin kotak-kotak kecil, sedangkan pola lain merupakan pola tak teratur, misalnya seperti tekstur hamparan kerikil atau permukaan kayu yang kasar.

Owners' house, Aizen Kobo dye workshop, Kyoto
Tekstur dalam desain interior sebuah rumah di Jepang, terlihat sangat terasa tekstur aslinya. Justru memberikan kesan material yang asli dan mengesankan.

(sebagian teks diambil dari buku saya berjudul "Warna untuk desain interior")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar